Selain itu, juga dapat membahayakan kesehatan juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata warga sekitar.
Tak hanya itu lanjutnya, selain polusi udara, warga juga mengeluhkan parahnya kerusakan jalan yang ditimbulkan truk pengangkut meterial batu tambang tersebut.
Meski saat ini jalan sudah diperbaiki, namun itu hanya muka jalan saja. Sedangkan di areal dalam menuju pemukiman masih dengan kondisi jalanan lama, yang lama-kelamaan akan rusak lantaran harus menahan truk yang mengangkut muatan material bumi ini.
Padahal, diketahui jalan Kabupaten tersebut adalah jalan yang hanya mampu dilintasi mobil truk dengan bermuatan maksimal 8 ton.
“Sepengetahuan kami jalan kabupaten yang melintasi Desa Tumi jaya hingga Desa Jayapura (lengot) ini di perbaiki Pemkab tahun 2017 yang lalu. Ya, lebih kurang 5 tahun lalu, saat ini lihat sendiri, jalan sudah rusak kembali,” keluhnya kesal.