Karena mengetahui pria idaman sang istri kabur dari TKP, membuat Elyan Farizon naik pitam dan terjadilah keributan tersebut.
Lantaran, cemburu yang sudah menutupi akal sehatnya, Elyan Farizon lantas menghunuskan senjata tajam yang ia bawa ke perut istrinya itu.
Melihat itu, Ermiadi pun langsung melakukan perlawanan terhadap menantunya itu. Tak pelak, perkelahian antar keduanya yang sama-sama memegang senjata tajam pun terjadi.
Ermiadi yang saat itu memegang parang dan Elyan Farizon membawa senjata tajam jenis pisau akhirnya saling jual beli serangan.
Dimana akhir dari peristiwa berdarah itu sang menantu tersungkur bersimbah darah dengan parang yang masih menancap di lehernya.
Sementara Tri Agustin dan ayahnya Ermiadi dalam kondisi kritis dengan masing-masing mengalami 13 luka bacok dan tusukan di sekujur tubuh dan dirawat di ruang intensif IGD Ibnu Sutowo Baturaja.