Ditambahkan Karep, buku kurikulum untuk Madrasah Aliyah tersebut sebelum dialokasikan ke setiap sekolah masih berupa file. Untuk itu, pihaknya menggunakan jasa penerbit untuk dicetak. “Kita juga ada dasarnya mas kenapa ini dijual ke sekolah,” ujarnya lagi.
Diketahui, Madrasah Aliyah di Kabupaten OKU Timur sebanyak 34 sekolah dan pembayaran buku tersebut dipotong menggunakan anggaran Dana BOS. Meski begitu, Karep berdalih dirinya tidak mengetahui mekanisme pembayarannya.
“Saya tidak tahu mas bagaimana mekanisme pembayarannya, itu sudah ranah antara sekolah dan pihak ketiganya. Kan sudah disampaikan, pembelian buku wewenang madrasah masing-masing,” ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp, saat dikonfirmasi ulang, Minggu (22/05/2022). (red)