Johnny mengatakan, persoalan keamanan data pribadi begitu penting dan menjadi salah satu isu prioritas yang dibahas dalam G20 di Bali.
“Terkait data dan secara khusus kita harus menjaga data di dalam negeri kita dan yang dibicarakan di DEWG (Digital Economy Working Group) adalah crossboarder-nya,” tutur Johnny.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon di Indonesia diduga bocor dan dijual secara online.
Pakar keamanan siber yang juga Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengungkapkan, dugaan kebocoran data itu diunggah pada 31 Agustus kemarin.
Pengunggah data tersebut diketahui menggunakan nama user ‘Bjorka’ di situs Breached.to. Pemilik akun tersebut sebelumnya juga pernah membocorkan data riwayat pelanggan Indihome.
Menurut Pratama, terdapat 1.597.830 baris berisi data registrasi SIM card masyarakat Indonesia dalam sample data yang diunggah.