Tak hanya sampai di situ, Bjorka terus membuat kehebohan di dunia maya. Target selanjutnya, mengarah kepada kebocoran yang diduga data registrasi SIM Card Prabayar.
Sang hacker mengungkapkan, memiliki 1,3 miliar data yang berukuran 87GB. Di dalamnya berisi NIK, nomor telepon, operator seluler, dan tanggal registrasi.
Disampaikan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, saat ini Kominfo melakukan investigasi dengan menggandeng pihak-pihak terkait, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Namun, masih menjadi pertanyaan dari mana sebenarnya sumber data itu berasal. Semuel menyampaikan, Ditjen PPI Kementerian Kominfo hanya menyimpan data SIM Card dalam bentuk agregat, seperti seberapa banyak pelanggan aktif di operator seluler.
Ia memaparkan, ketika pelanggan melakukan pendaftaran nomor telepon prabayar, maka data seperti NIK dan nomor KK, itu masuk ke operator. Nah, saat ini masih dilakukan pengecekan dan memvalidasi dengan berkoordinasi ke Dukcapil, terkait dugaan kebocoran data SIM card prabayar itu.