“Breaknya mungkin bukan pergi ke Eropa 2 minggu, mungkin biar cuma 5 menit deh turun ke dapur dengarin lagu habis itu balik moodnya lebih baik, lebih sabar,” jelasnya.
“Healing aku lebih suka sendirian sih. Jadi kayak aku cari healingnya yang kecil-kecil aja yang gampang untuk dikerjain, misalnya diam di suatu ruangan dengarin lagu, nggak ada suara anak-anak nangis. Karena sepanjang hari kan anak ada suaranya kan, lari-lari, teriak-teriak, nangis, jadi aku perlu jeda kayak sebentar aja,” lanjut Maya Septha.
Maya Septha tak menampik ia sempat merasa kaget dengan perubahan dalam hidupnya ketika telah menikah dan memiliki anak. Namun, Maya Septha mengaku dirinya berusaha bersyukur atas apa yang tengah dihadapinya. Ia mengaku dengan menerima keadaan, maka akan mudah dalam menjalaninya.
“Kaget lah, tapi ya mau nggak mau aja sih. Lebih kayak beradaptasi sama kenyataan hidup. Semakin kita realistis menghadapi hidup itu lebih tenang hatinya, lebih damai ngejalaninnya,” pungkasnya.