Dirinya juga menjelaskan pasca dicabutnya tanggap darurat bencana, memang masih ada bantuan yang belum disalurkan yang diberikan dari bagai kalangan mendekati bahkan usai dicabutnya tanggap darurat yang jumlahnya mulai sedikit.
Kemudian jelas Januar mengingat masih adanya jumlah bantuan tersebut, pihaknya kemudian menyisir semua daerah yang terdampak seperti desa dan kelurahan dan menawarkan bantuan kembali.
“Namun, banyak pihak baik kepala desa, lurah menolak karena telah menerima bantuan bencana jilid satu dan jilid dua. Mereka mengaku jika dibagikan tidak akan cukup dan jadi bumerang. Tapi sebelumnya memang sudah menerima bantuan,” benernya.
Alhasil, usai dicabutnya status tanggap darurat pihaknya bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk penyerahan sisa bantuan yang jumlahnya hanya kurang lebih 700 kg.
“Saat ini sisa bantuan yang tidak sampai satu ton sudah kami serahkan di Dinsos dan disimpan rumah singgah kondisinya masih ada. Namun, itu tadi kita tidak bisa maksimal ditengah tidak ada gudang khusus untuk menyimpan. Bantuan itu akan disalurkan ke orang yang membutuhkan atau ada bencana,” katanya.