“Selain nantinya tentu akan ada penjelasan tentang hasil laboratorium Hepatitis A-E dan juga Adenovirus di kasus kita, maka baiknya juga disampaikan ke publik tentang ada hasil pemeriksaan virus-virus lainnya,” ujarnya.
Yoga mengingatkan, WHO telah merekomendasikan pemeriksaan darah, serum, urine, feses, sampel saluran napas, dan bila mungkin biopsi hati.
Pemeriksaan-pemeriksaan itu dilakukan guna mengetahui karakteristik virus secara mendalam, termasuk sequencing.
Yoga melontarkan desakan ini kala dunia sedang diramaikan berita 200 anak terjangkit Hepatitis misterius. Banyak kasus dilaporkan di negara dengan fasilitas kesehatan mumpuni, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Di Indonesia, ada tiga kasus Hepatitis yang ditemukan di Jakarta. Ketiga anak yang mengidap penyakit itu meninggal dunia.
Adenovirus, virus yang memicu meriang, dikabarkan menjadi salah satu penyebab penyakit ini. Namun, para ahli di berbagai negara belum bisa menyimpulkan asal penyakit ini secara pasti.