“Informasi yang kami dapat ada enam santri yang menjadi korban pelecehan itu, namun kami belum dapat data nama-nama korban. Yang jelas kami menyayangkan tindakan ketua Ponpes Al-Falah itu, seorang kiyai yang seharusnya menjadi tauladan bagi santri namun kelakuannya seperti itu, walaupun kedua belah pihak sudah melalui proses damai,” ujarnya.
Saat disinggung sanksi apa yang diberikan terhadap ponpes tersebut, Rosyid menyebutkan jika harus memberikan sanksi terhadap ponpes itu, kemungkinan akan mendengarkan kesepakatan dan keinginan dari masyarakat dahulu.
Menurutnya, ponpes tersebut bisa dicabut izinnya jika masyarakat sekitar sudah tidak percaya dan tidak menginginkan adanya ponpes itu lagi.
“Jika masyarakat setempat sudah antipati dan meminta agar ponpes tersebut ditutup, maka dirinya siap untuk menutup. Disamping itu juga kita sudah memanggil oknum tersebut maupun ketua yayasan, namun belum diindahkan. Namun Informasi yang didapat, oknum tersebut sudah diberhentikan dari ketua Ponpes bahkan sudah tidak ada di OKU Timur,” jelas Rosyid.