Festival Tunas Bahasa Ibu di Kabupaten OKU Timur Sukses Digelar

OKU Timur, SumselPedia.com – Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sukses menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kabupaten. Minggu, (24/9/2023) dLapangan Desa Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang.

Kegiatan yang merupakan tahapan dari Revitalisasi Bahasa Daerah ini akan dlaksanakan pada September hingga Oktober 2023.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Wakimin, melalui Sekdisdikbud, Ir. H, Dodi Purnamasari, ST., MM menyebutkan bahwa festival bertingkat ini menjadi komitmen daerah terhadap upaya pelindungan bahasa asalnya.

“Setelah melaksanakan pembelajaran Muatan Lokal Budaya Komering dan pelestarian akasara KA, Ga, Nga, FTBI menjadi ruang bagi daerah untuk mengadvokasi pelestarian bahasa dmasing-masing wilayah,” jelasnya.

FTBI tingkat kabupaten merupakan upaya menyeleksi peserta yang akan ikut serta pada FTBI tingkat Provinsi Sumatra Selatan yang dlaksanakan pada 7 sampai 9 November 2023.

“Tidak terhenti di festival saja, setelah dperoleh pemenang, balai bahasa akan melibatkan beberapa peserta untuk mengikut kemah cerpen dan mewakili Sumsel pada tingkat nasional yang akan dgelar pada Februari 2024 mendatang,” terangnya.

Sementara, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra (Kapusbanglin) Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Karyono,S.Pd.M.Hum, sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Kabupaten OKU Timur yang telah menyelenggarakan tahapan Revitalisasi Bahasa Daerah ini hingga pelaksanaan FTBI tingkat Kabupaten/Kota.

“Balai Bahasa Sumsel tidak bisa bekerja sendiri, perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam menyukseskan program revitalisasi bahasa daerah,”ucapnya.

Lebih lanjut Imam Budi Utomo menyebutkan, saat ini kepunahan bahasa daerah tidak hanya menjadi isu nasional, tetapi menjadi isu global.

Dmana UNESCO telah merilis bahwa dalam 30 tahun terakhir telah terjadi kepunahan 200 bahasa daerah di seluruh dunia.

“Semoga saja tidak termasuk bahasa daerah di Sumsel,” harapnya.

Melalui Revitalisasi Bahasa Daerah dharapan pemerintah daerah dapat mengambil peran penting dalam upaya meminimalisasi kepunahan bahasa daerah di Sumatra Selatan.

Bupati Kabupaten OKU Timur Ir. H. Lanusin Hamzah, S.T, saat membuka FTBI Tingkat Kabupaten menyampaikan, bahwa kebudayaan yang di dalamnya termasuk bahasa adalah kebiasaan yang bernilai positif yang berlangsung cukup lama.

“Hingga membentuk jati diri dan menjadi identitas masyarakat. Sehingga ada kewajiban kita untuk mengenalkan kepada penutur muda,” ucap Bupati.

Dìkatakannya, ruang pengenalan ini dprogramkan oleh Kemdikbudristek dengan Revitalisasi Bahasa Daerah.

“Kabupaten OKU Timur tidak akan kehilangan momen ini, kegiatan ini kami sambut dengan baik. Setelah FTBI ini saya meminta Dìsdikbud dapat menyiapkan formula untuk memasukkan pengajaran bahasa dan sastra sebagai kurikulum muatan lokal,” harapnya. (*)