Menurunnya angka kemiskinan ini pula didasari oleh peranan kelompok makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan kelompok bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).
Kepala BPS Sumsel Zulkipli dalam keterangannya menegaskan, Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) Maret 2022 tercatat sebesar 74,34 naik jika dibandingkan kondisi September 2021 sebesar 74,16 persen, dan turun jika dibandingkan kondisi Maret 2021 yang sebesar 74,45 persen.
“Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di pedesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, mie instan, cabe merah, roti, bawang merah, dan kopi bubuk dan kopi instan (sachet), sedangkan komoditas bukan makanan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perawatan kulit, muka, kuku, rambut, dan perlengkapan mandi,” ucapnya.