Berbedanya harga TBS itu sudah mulai dirasakan petani sawit di Sumsel belakangan ini. Meski di daerah lain di luar Sumsel terjadi kenaikan hingga di atas Rp 2.000 per Kg pada minggu yang sama, itu tidak seperti apa yang di rasakan oleh petani sawit di Sumsel.
“Kenaikan harga belum setinggi dibandingkan dengan harga TBS provinsi tetangga yang sudah diatas Rp 2.000 pada minggu yang sama,” katanya.
Dia pun menjelaskan alasan penetapan harga TBS Sumsel yang dilakukan 2 minggu sekali dibandingkan dengan provinsi penghasil sawit yang penetapan harga TBS nya 1 minggu sekali.
“Ketika harga TBS Jatuh pada tanggal yang sama, Sumsel masih menerima harga yang cukup tinggi, Rp 1.860 pada periode 11 Juli dan harga Rp 1.611 periode 21 Juli, dibandingkan provinsi lain pada minggu yang sama,” ungkapnya.
Menurutnya, perbedaan penetapan harga dua minggu sekali ini belum menunjukkan harga rill yang berlaku di Minggu berjalan, Dan itu, katanya, merupakan rata-rata penjualan dua Minggu sebelumnya.