Kesuksesannya sebagai pengusaha diakuinya tak didapatkan secara instan. Saat berkuliah dulu, Joko sempat berjualan koran. Ia juga pernah merasakan bekerja sebagai pegawai bank dan merantau dari kampung kampung halaman.
“Banyak perjalanan bisnis saya dari nol yakni jualan koran sampai saya merantau keluar kota hanya berbekal uang ratusan ribu dan tiga set pakaian saja. Tapi perjalanan itu membuat saya semangat sampai sekarang,” ungkapnya.
Ketika akhirnya usahanya berjalan lancar, Joko tergerak untuk berbagi kepada sesama termasuk memberangkatkan karyawannya ke Tanah Suci. Beruntung, niat baik itu bisa terlaksana.
“Dari situ saat perekonomian perusahaan kami sehat, kami memberangkatkan haji karyawan kami. Dari situ saya belajar lagi dan mencoba membantu apapun itu untuk melihat keindahan sejati dari hati,” ucapnya.
Sebagai seorang pengusaha yang juga peduli kepada sesama, Joko memiliki prinsip untuk tidak takut berbagi. Baginya, berbagi juga tak perlu melulu soal materi, tapi juga bisa dengan hal lain.
“Tidak semua bantuan itu harus berujung materi. Ada solusi yang bisa dicari dengan tangan dan otak kita. Maka jangan takut berbagi seperti tagar perusahaan kami,” tutupnya.
Sumber: Detik.com