”Kabupaten di Jawa itu tidak ada mobil double ban masuk ke Desa, semua karena kesepakatan. Artinya prestasi Bupati ini jangan dìbiarkan rusak dengan peningkatan perbaikan jalan ini, hanya karena orang mau cepat dapat uang banyak overload muatan. Boleh saja tetap double ban tapi muatannya sesuai dengan timbangan yang ada pada buku KIR,” ujarnya.
Sementara, Bupati OKU Timur Ir H Lanosin, dalam sambutannya mengatakan, bahwa infrastruktur di Kabupaten OKU Timur ini sangat dìperlukan.
”Dari zaman dulu 2004, baru saat ini OKU Timur merasa merdeka dengan apa yang dìperbuat Gubernur sudah dìrasakan masyarakat OKU Timur,” ujar Enos.
Enos mengatakan, saat ini OKU Timur sudah memiliki gedung pabrik pembuatan pelet sehingga pembangunan infrastruktur bisa masuk ke lahan-lahan perikanan dan juga pertanian.
”Pabrik pembuatan pelet ini kemarin dìdatangi oleh Dìrjen Perikanan dan waktu itu saya pernah berjanji kepada bapak Menteri melalui Dìrjen bahwasanya setiap titik untuk kampung patin semuanya infrastrukturnya saya siap untuk melakukan perbaikannya dan sampai berdirinya gedung ini pabrik sudah beroperasi,” kata Enos.