Pertemuan masih dilakukan secara hybrid, tetapi lebih dari 80 persen akan hadir secara fisik di lokasi acara.
Retno mengatakan, antusiasme ini menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai aktor penting dalam agenda kebencanaan di kawasan Asia Tenggara, Asia-Pasifik, dan dunia.
“GPDRR menjadi momentum Indonesia melakukan soft diplomacy kepemimpinan dalam agenda kebencanaan dunia pascapandemi Covid-19,” kata Retno.
Sumber: Kompas.com