Setelah itu, Muawanah juga menjelaskan, persoalan ekonomi yang menghimpit dirinya. Ia hanya berjualan sayur di pasar dan tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah setempat, bahkan untuk membayar BPJS pun ia tak mampu. Hingga merelakan putra keduanya yakni Hendri Prihantoro (17) harus putus sekolah sampai lulus SMP saja.
“Semenjak saya ditinggalkan suami, belum pernah sekalipun mendapat bantuan dari pemerintah. Bagaimana mau membayar BPJS, anak kedua saya pun berhenti sekolahnya, karena tidak ada biaya,” keluhnya
Saat ini, uluran tangan dari pemerintah dan para dermawan sangat diharapkan oleh Muawanah demi kesembuhan sang buah hati, dan bisa meringankan beban ekonomi yang dihadapinya. (Riva)