“Justru pernyataan tersebut seakan menutup paksa mata masyarakat bahwa masih ada warga yang butuh uluran tangan, dan fatalnya bisa menutup kran bantuan dari pemerintah pusat untuk ribuan warga miskin ekstrem di OKU Timur, yang jadi korbankan warga” ujarnya.
Ia menuturkan, dirinya kerap blusukan ke desa – desa di Kabupaten OKU Timur, dan masih cukup banyak ditemukan warga yang tinggal dirumah yang jauh dari kata layak serta kondisi hidup yang cukup memperihatinkan.
“Jangan asal terima laporan dari bawah, pemimpin itu harus turun ke tengah masyarakat agar bisa melihat dan ikut merasakan apa yang masyarakat rasakan. Kalau tidak ya begini jadinya, membuat pernyataan tanpa berdasarkan data dan fakta,” katanya.
Diketahui, berdasarkan data Pusat Statistik (BPS) OKU Timur, angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 mencapai 0,46 persen.
Sementara, dilansir dari situs https://sumsel.bps.go.id/indicator/40/642/1/jumlah-penduduk-menurut-jenis-kelamin.html, jumlah penduduk Kabupaten OKU Timur pada tahun 2024 mencapai 674184 jiwa.