Senada dengan Siti, Yanto (40), seorang pedagang makanan, juga merasakan dampak yang signifikan dari kelangkaan gas ini.
“Gas elpiji 3 kg sangat penting bagi usaha saya. Jika tidak segera diatasi, saya tidak tahu bagaimana harus menjalankan usaha saya ke depannya,” ungkapnya.
Melihat kondisi ini, masyarakat berharap agar pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) OKU Timur, dapat segera menggelar pasar murah.
Pasar murah ini diharapkan agar membantu masyarakat mendapatkan gas elpiji 3 kg dengan harga yang lebih terjangkau dan stabil.
“Warga sangat berharap pemerintah segera turun tangan. Pasar murah bisa menjadi solusi jangka pendek untuk meringankan beban kami,” kata Rohman (45), seorang kepala keluarga.
Rohman juga menambahkan bahwa masyarakat berharap pemerintah dapat memperbaiki sistem distribusi gas melon agar lebih merata dan tepat sasaran.