Bapak Iwan Santoso sendiri belajar di Jawa yang waktu itu beliau bekerja di sablonan. Setelah beberapa tahun bekerja beliau pulang, karena diminta orang tuanya beliau, untuk mengembangkan batik di desanya. Hingga akhirnya kini batik dapat berkembang dan mulai banyak pemesanannya.
Dari awalnya tidak ada warga yang bisa membatik sekarang sudah ada 12 pekerja dan 6 pekerja lainnya menjadi pekerja tetap dipembatikan. Nama kelompok batik ini yaitu pembatikan Arum Sejagad dan Sekar Tanjung Batik. Mayoritas batik yang paling banyak dipesan yaitu batik tulis, sedangkan untuk batik cap persentasenya cukup sedikit.
Namun untuk harga jelas batik tulis lebih sedikit mahal dari pada batik cap. Tetapi semua tergantung tingkat kerumitan dan ukuran kain yang dipesan. Batik di sini bukan hanya untuk dijadikan pakaian saja tetapi juga batik untuk taplak meja syal dan juga hordeng.