Lanjut Enos, dari jumlah desa di OKU Timur, terdapat 30 persen posyandu yang tidak memiliki alat ukur dan alat timbang, untuk itu agar kepala desa untuk segera mengatasinya agar kasus stunting bisa diminimalisir.
Selain itu, kedepannya dìharapkan data-data dasawisma bisa terkumpul dengan baik sebagai landasan dasar kita untuk melaksanakan sesuatu.
”Dengan adanya DD juga, agar BumDes untuk mencari peraturan sehingga bisa dapat menebuskan pupuk yang dìbutuhkan oleh para petani, sehingga para petani dapat menggunakan pupuk tersebut di lahannya dan BumDes mendapatkan hasil daripada perputaran keuangan yang berada dìsekitar desa tersebut,” pungkasnya.
Sementara, dalam laporannya kepala Dinas PMD OKU Timur, H Rusman mengatakan, Pagu Dana Desa OKU Timur Tahun 2023 Sebesar Rp. 256.846.091.000,- bagi 305 desa definitif.
Rusman menjelaskan, tahap 1 DD Non BLT telah disalurkan sebanyak 221 Desa sejumlah Rp. 54.963.246.750.