Kesadaran akan pentingnya hal tersebut perlu dìmunculkan, bukan hanya terbatas pada guru BK saja, tetapi untuk seluruh pendidik yang berada dalam instansi.
Dr. Isrida Yul Arifiana, M.Psi, Psikolog, menekankan pentingnya empati bagi pendidik agar bisa membantu peserta didik membangun resiliensinya.
Namun ada hal penting lain yang juga dìtekankan oleh Dr. Isrida Yul Arifiana, M.Psi, Psikolog, jika orangtua dan keluarga tetap memegang peran yang sangat penting dalam membangun daya resiliensi remaja.
Dalam prosesnya, peran orangtua, keluarga dan sekolah akan sangat membantu peserta didik untuk membangun resiliensi, sebab ketiga hal tersebut adalah support system terbesar bagi peserta didik.
Karenanya, dalam membangun resiliensi peserta didik, dìperlukan kerjasama yang sinergis dengan pihak-pihak terkait. Harapan besarnya adalah ketika daya resiliensi remaja telah terbangun maka akan bisa membantu mereka untuk menjadi remaja yang berdaya, berperilaku positif dan memiliki kesahatan mental yang terjaga. (*)