Menurutnya, sumur minyak ilegal yang baru dibuat dua pekan lalu itu, berada di dalam hutan dan sulit di jangkau. Jaraknya dari pemukiman warga desa tersebut, kata dia, sekitar tiga kilometer.
“Baru dua minggu sumur itu. Ya tidak ada izinlah namanya juga ilegal. Tempatnya itu di dalam hutan susah dijangkau, lebih kurang tiga kilometer lah dari pemukiman warga,” ungkapnya.
Selain memburu para pelaku, lanjutnya, pihaknya bersama unsur terkait saat ini masih fokus melakukan pemadam di empat sumur lagi yang belum padam. Dia berjanji akan mempublikasi apabila para pelaku telah ditangkap nantinya.
“Kita juga fokus ke pemadaman ya, ada tiga atau empat lagi soalnya yang belum padam. Nanti kalau pelakunya sudah ditangkap pasti kita kabari,” jelasnya.
Sebelumnya, dikabarkan akibat ledakan 12 sumur ilegal tersebut seorang pekerja mengalami luka bakar dan harus dilarikan ke rumah sakit. Beruntungnya saat ini kondisi korban sudah mulai membaik.