“Desa-desa di wilayah Muratara banyak di seberang sungai dan mesti melintasi jembatan gantung. Sering kali penyergapan bocor. Saat kami tiba di pangkal jembatan, mereka di seberang sungai sudah tahu polisi datang,” katanya.
Darmanson mengakui, jaringan narkoba lokal Muratara sangat terikat dengan jaringan pengedar lintas provinsi. Namun, mereka yang ditangkap sering melindungi bandar mereka. “Mereka selalu mengatakan tidak tahu saat diinterogasi. Tapi mereka mengatakan barang itu dari luar daerah,” ujarnya.
Bukti wilayah Muratara sangat strategis dalam pengedaran narkotika yakni terjeratnya oknum polisi nakal yang terlibat dalam peredaran narkoba. Bahkan, beberapa hari lalu Polres Muratara melakukan PTDH terhadap 10 anggotanya, tujuh di antaranya karena terlibat narkoba.
“Pemecatan terhadap tujuh oknum polisi yang terlibat narkoba itu sebagai bukti komitmen Polres Muratara dalam pemberantasan narkoba yang tidak pandang bulu,” katanya.