Salah satu warga di Kecamatan Jayapura yang biasa melintas yakni Rasid menyayangkan gedung GSC yang terlihat megah itu kini hanya tinggal gedung usang. Ia membayangkan jika dengan rampungkannya gedung itu nanti mampu membuat daya tarik sendiri bagi masyarakat untuk berkunjung, namun hal itu tak kunjung sampai lantaran melihat kondisi gedung yang memakan dana miliaran itu kini sudah terbengkalai.
“Sayang sekali, padahal dengan dirampungkannya gedung ini kan nantinya orang-orang pada main kesini mas, otomatis dari sisi perekonomian juga berpengaruh, karena banyak pedagang didepan sana, tapi sayang pemerintah ga menyelesaikan gedung ini, mana udah banyak alang-alang lagi, jadi ngeri lihatnya,” ucap Rosyid.
Sementara, Kepala Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Agustian Pahrimale, S.H., M.H., saat dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan, jika status GSC tersebut belum diketahui, apakah sudah serah terima dengan pemkab OKU Timur atau belum. Ia juga menerangkan anggaran pembangunan GSC itu menggunakan dana CSR dari PT. Bukit Asam.