“Pertalite 86% atau Rp 80 triliun itu yang menikmati rumah tangga top 30%. Solar dari Rp 143 triliun itu 89%-nya atau Rp 127 triliun-nya yang menikmati adalah dunia usaha dan orang kaya,” bebernya.
“Jadi yang orang miskin, masyarakat miskin dari ratusan triliun subsidi itu dia hanya menikmati sangat kecil,” tambahnya.
Sri Mulyani menyebut jika harga BBM subsidi tidak naik dan memilih menambah subsidi energi dan kompensasi, sama saja pemerintah mensubsidi orang yang mampu.
“Jadi memang kalau subsidi melalui barang dan barang itu dikonsumsi orang mampu, ya kita mensubsidi orang mampu, kira-kira begitu. Memang ada orang-orang yang tidak mampu dan miskin tetap menikmati barang itu, namun porsinya kecil. Ini yang perlu kita pikirkan, nambah ratusan triliun berarti kita nambah yang sudah mampu makin banyak lagi,” tandasnya.
(ag/ek)