Selain itu, menurut Prigi, air Sungai Musi perlu dijaga kebersihannya agar bisa tetap digunakan masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sebagai bahan baku air minum.
Sementara Koordinator Telapak Sumatera Selatan Hariansyah Usman menambahkan tujuan penyusuran Sungai Musi yang dilakukan bersama tim peneliti ESN itu untuk melihat kadar polutan dan uji mikroplastik.
Menurut dia, selain air limbah dari berbagai kegiatan masyarakat, industri, perkebunan dan lainnya, pencemaran mikroplastik menjadi ancaman baru kelestarian ikan dan Sungai Musi.
Tingginya tingkat pencemaran bahan-bahan kimia pengganggu hormon memicu gangguan reproduksi ikan yang menurunkan populasi ikan dan punahnya ikan-ikan yang tidak toleran terhadap kadar polutan yang meningkat.
Dalam pengambilan sampel air di Sungai Musi, katanya, menunjukkan tingginya kadar logam berat mangan dan tembaga yang mencapai 0,2 PPM dan 0.06 PPM, padahal standarnya tidak boleh lebih dari 0,03 PPM.