Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, sebab di momen kemerdekaan Indonesia sampai ulang tahunnya yang ke-78 tahun, kedua dusun ini belum merasakan bagaimana rasanya merdeka listrik dari PLN.
Agus, Kepala Dusun Sungai Bilang, ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (22/08) mengatakan, setiap malam tiba masyarakatnya hampir semua menggunakan lampu tenaga surya untuk menemani malam mereka hingga hari pagi.
Jika hendak melaksanakan acara keluarga atau pesta mereka harus menyiapkan genset dan bensin dengan belasan drigen.
Ia juga mengatakan bahwa secara keseluruhan total rumah yang ada di dua dusun ini, yang belum sama sekali mendapatkan jaringan listrik sekitar kurang lebih 100 rumah.
“Total rumah dari ujung jaringan yang belum dialiri listrik yaitu kurang lebih 100 rumah. Ini berdasarkan pendataan akhir tahun 2022 lalu jika digabungkan dengan warga yang belum berdomisili disini ada sekitar kurang lebih 200 KK, kami sudah buat proposal pengajuan Lisdes ke pihak PLN Lubuklinggau dan data ini saya sendiri sudah antar ke PLN,” ungkap kadus.