“Iya, sudah seminggu ini gak ada yang nganter gas ke warung, biasanya kan ada yang anter, gas di warung kosong semua,” keluhnya.
Bukan hanya itu, ia juga terheran-heran dengan kelangkaan yang terjadi, padahal Martapura ada PT yang mengisi gas LPG tersebut.
“Aneh ya, kok bisa langka, padahal kan PT nya ada di Martapura untuk mengisi tabung ini dan setiap hari juga truk membawa dan mengangkutnya berjalan lancar, kok bisa kosong,” ujarnya heran.
Sementara, Rohma warga Cidawang Martapura, yang juga sudah berkeliling mencari isi tabung melon tersebut dan akhirnya menemukan diwarung kelontongan.
Ia menjelaskan, kalaupun mendapatkan gas bersubsidi itu, harus merogoh kocek lebih dalam lagi, karena harganya yang melambung tinggi.
“Saya udah keliling, akhirnya ada itu harganya Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu, sebelumnya harganya Rp 20 ribu, ya mau gimana lagi, gas juga merupakan kebutuhan sehari hari,” keluhnya. (*)