OKU Timur, SP – Patung pengantin yang bertempat di simpang empat, Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur yang pembuatannya menelan biaya hingga miliaran rupiah dan digadang-gadang sebagai simbol keharmonisan itu ternyata mengundang polemik.
Bagaimana tidak, dengan nilai Rp. 1.5 miliar itu, taman beserta patung sepasang pengantin yang diklaim berpakaian adat budaya dari suku komering tersebut dinilai menyesatkan. Kalimat itu terlontar dari seorang penggiat budaya yakni Maison. M. Pd.
Dimana Maison sebagai budayawan mengkritik pemerintah Kabupaten OKU Timur yang dinilai telah salah kaprah dan buta adat.
“Patung itu bukan pengantin komering, itu adat palembang jenis Aesan Gede yang sudah dimodifikasi dari mahkota sampai lainnya. Ini jelas menyesatkan generasi emas kita dan masyarakat tentang khazabah budaya suku komering,” Cetusnya. Rabu, (28/2/2024).